TOP NEWS

Home Address:
Jeblog Dukuh III. Jl. Kebayan RT 01
Tirtonimolo, Kasihan, Bantul
Yogyakarta 55181, Indonesia
Tel: +62818271446

Sunday, March 31, 2013

Workshop Seni Gerakan Kontemporer Workshop Seni Gerakan Kontemporer

REMINDER - SEGERA MENDAFTAR !

Workshop Seni Gerakan Kontemporer
Workshop Seni Gerakan Kontemporer

1 - 3 Februari 2012

di Indonesian Visual Art Archive (IVAA), Jalan Ireda, Gang Hiperkes, Kampung Dipowinatan
MG I / 188 A-B, Keparakan, Yogyakarta 55152, Indonesia.
Klik untuk peta lokasi.

Narasumber:
Yustoni Volunteero (seniman, pendiri dan penggiat Lembaga Kebudayaan Kerakyatan Taring Padi)
Iwan Wijono (seniman, pendiri dan penggiat organisasi seni kontemporer dan sosial Performance Klub)

Moderator:
Yoshi Fajar Kresnomurti (Riset dan Pengembangan Program IVAA)

Berangkat dari satu aksi demonstrasi dengan aksi budaya “Ajoe Boeng! Bergerilja Kembali!!“, merespon kebekuan situasi politik, juga bentuk demonstrasi yang kurang variatif. Waktu itu demo dengan baju segala jenis kostum pejuang, dengan cara benar-benar bergulung-gulung di aspal yang panas, tiarap, mengendap-endap. Berhenti di beberapa titik diisi sexy dancer, pidato politik, musik dengan mulut, di beberapa titik ada yang coret-coret mengenai isu demo dan langsung dipasang di pagar-pagar sepanjang jalan. Pertemuan demo waktu itu di Jl. Babarsari, diikuti berbagai macam elemen dan organisasi mahasiswa dan masyarakat yang mayoritas kaum muda. Pertemuan itu membawa angin segar untuk menggiatkan ranah budaya lebih jauh lagi, hingga terbentuk Komunitas Kramadangsa, untuk menandai kumpulan komunitas, juga sepakat untuk belajar bersama, maupun mengadakan kegiatan bersama ke depan. Bersama itu, kami sepakat menuju ke workshop sebagai Workshop Seni Gerakan Kontemporer.

Workshop Seni Gerakan Kontemporer, bagaimana kita memahami seni itu di masyarakat kita, seninya seni apa, adalah seni yang mendukung ide atau perjuangan kita, perjuangan mengenai apa, apapun yang kita merasa ingin pertahankan, lawan, perjuangankan, tidak harus politis, apa saja sejujurnya dari pelaku ingin bergerak. Kenapa kontemporer, dalam arti kekinian, dengan segala situasi sosial politik hari ini, dengan media seni gerakan apa yang paling strategis, atau multimedia, di ruang apa, waktu berapa jam, satu hari, satu minggu, atau satu tahun. Jadi intinya workshop ini membuka segala kemungkinan kepada siapapun, berkarya seni untuk menyampaikan ide-ide ke publik, dengan hasil maksimal sesuai kondisi hari ini.

3 Hari Workshop:

Hari I (Rabu, 1 Februari 2012)
Dari pagi 9am sampai makan siang, total membahas teori dan konsep plus diskusi. Habis makan siang melihat contoh-contoh karya dari segala media plus diskusi. Coffee Break jam 4pm, semua peserta menulis ide dan konsep. Malam jam 6.30pm semua peserta mempresentasikan idenya satu-persatu, didiskusikan dengan seluruh peserta bersama pemberi workshop.

Hari II (Kamis, 2 Februari 2012)
Dari pagi 9am sampai malam total memproduksi karya sesuai ide yang ingin ditampilkan, didampingi pemberi workshop dan moderator apabila masih ada pertanyaan, pernyataan, membuka diskusi di tengah-tengah kerja produksi.
After lunch, setiap karya dipresentasikan setengah jadi, jam 4pm dipresentasikan hampir jadi, jam 7pm presentasi hasil final.

Hari III (Jumat, 3 Februari 2012)
Dari pagi sampai sore setting karya, yang di dinding, yang ingin memakai ruang untuk show, dan lain-lain. Malam jam 7pm pembukaan pameran hasil workshop, setelah dibuka, kemudian yang ingin tampil diurutkan satu-persatu.

Workshop ini dibuka untuk segala background peserta, dari musik, komputer, grafis, lukis, patung, fotografi, video, sastra, tari, teater, kriya, wayang, dari dalam ataupun luar seni. Membuka banyak kemungkinan baru munculnya gerakan-gerakan seni maupun sosial yang mendukung pengkayaan budaya yang progresif, mendukung perubahan sosial apapun itu, yang lebih baik untuk menjadi komunitas atau masyarakat yang lebih baik dalam arti apapun. Baik menjadi lebih independence lepas dari kekuasaan apapun yang absolute, merdeka untuk memajukan diri secara ekonomi, budaya, sosial politik, dan tanpa diskriminasi.

Setelah selesai workshop, bekerja sama dengan Performance Klub dan Kedai Belakang, membuat "Bukan Bangsa Sampah Festival." Menggunakan ruang yang biasa dipakai pembuangan sampah ilegal, peserta workshop diundang untuk masuk dalam struktur panitia maupun ikut tampil dalam festival. Jadi setelah workshop bisa langsung belajar jadi organizer maupun pelaku seni dan budaya. --- Iwan Wijono - Yogyakarta, 7 Januari 2012.

Informasi Pendaftaran:
Pendaftaran dapat dilakukan di Kedai Belakang, Jalan Tamansiswa, Mergangsan Kidul MG II/1253. Yogyakarta.
Kontak: Memey, Telp: 0815 7852 3940
Biaya pendaftaran: Rp. 30.000,-
Fasilitas: snack, minuman hangat, dan sertifikat (bagi yang mengajukan).

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Kramadangsa Community,
dan didukung oleh Performance Klub, Kedai Belakang, dan Indonesian Visual Art Archive.